
(FILES) Foto selebaran file ini dirilis oleh polisi Turki dan diambil dari Kantor Berita Dogan pada 2 Januari 2017 menunjukkan tersangka utama pembantaian klub malam Reina satu hari setelah seorang pria bersenjata membunuh 39 orang, termasuk banyak orang asing, dalam serangan di sebuah hotel mewah klub malam di Istanbul tempat orang-orang yang bersuka ria merayakan Tahun Baru. Polisi Turki menangkap penyerang yang membunuh 39 orang di sebuah klub malam Istanbul pada Malam Tahun Baru pada 16 Januari 2017, demikian laporan televisi pemerintah TRT. Tersangka penyerang ditemukan bersama putranya yang berusia empat tahun di sebuah apartemen di distrik Esenyurt di Istanbul setelah operasi polisi besar-besaran, TRT melaporkan. / FOTO AFP / Kantor Berita Dogan / Selebaran / – Turki KELUAR /
Pria yang diyakini telah membunuh 39 orang di sebuah klub malam di Istanbul pada Malam Tahun Baru telah mengaku setelah polisi Turki menangkapnya dalam operasi besar-besaran, kata seorang pejabat setempat pada Selasa.
“Teroris mengakui kejahatannya,” kata Gubernur Istanbul Vasip Sahin kepada wartawan, dan mengidentifikasi tersangka sebagai Abdulgadir Masharipov, yang lahir di Uzbekistan pada tahun 1983.
“Dia dilatih di Afghanistan dan bisa berbicara empat bahasa. Dia adalah teroris yang terlatih,” tambah Sahin.
Tersangka pembunuh massal ditangkap pada hari Senin dalam penggerebekan polisi di sebuah apartemen di distrik Esenyurt, yang berada di sisi Eropa Istanbul.
Pihak berwenang telah memburu penyerang selama lebih dari dua minggu setelah pembantaian di klub malam Reina yang glamor di tepi Bosphorus. Kelompok Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Seorang pria Irak dan tiga wanita asal Mesir dan Afrika juga ditahan di apartemen yang sama, bersama dengan tersangka penyerang, kata gubernur.
“Jelas bahwa serangan itu dilakukan atas nama Daesh,” katanya, menggunakan akronim bahasa Arab untuk kelompok ISIS, dan menambahkan bahwa empat tersangka lainnya kemungkinan besar terkait dengan kelompok jihad tersebut.
Media Turki awalnya melaporkan bahwa si pembunuh ditangkap bersama putranya yang berusia empat tahun, namun gubernur mengatakan anak tersebut tidak hadir saat penggerebekan polisi.
Polisi menyita $197.000 (185.000 euro), dua senjata dan klip dari apartemen.
Sekitar 2.000 petugas polisi terlibat dalam operasi tersebut, didukung oleh intelijen Turki, menurut pejabat tersebut. Polisi menggerebek sekitar 152 alamat dan menahan 50 tersangka, katanya.
Sahin juga mengatakan tersangka pembunuh “memasuki Turki secara ilegal” dari perbatasan timurnya.