
Pemain depan Portugal Cristiano Ronaldo memberi isyarat selama sesi latihan di kamp pelatihan “Cidade do Futebol” di Oeiras, pinggiran Lisbon, pada 14 Juni 2017 menjelang Piala Konfederasi FIFA 2017 di Rusia yang dimulai pada 17 Juni. / FOTO AFP / PATRICIA DE MELO MOREIRA
Real Madrid mendukung penyerang bintang Cristiano Ronaldo pada hari Rabu setelah jaksa Spanyol menuduh pemain bintang itu menghindari pajak sebesar 14,7 juta euro melalui perusahaan asing.
“Real Madrid CF menaruh kepercayaan penuh pada pemain kami Cristiano Ronaldo, yang kami pahami telah bertindak sesuai dengan legalitas mengenai pemenuhan kewajiban fiskalnya,” kata Real dalam sebuah pernyataan.
“Sejak kedatangannya di Real Madrid CF pada Juli 2009, Cristiano Ronaldo selalu menunjukkan keinginan yang jelas untuk memenuhi seluruh kewajiban pajaknya.
“Real Madrid CF sangat yakin bahwa pemain kami, Cristiano Ronaldo, akan membuktikan dirinya tidak bersalah dalam proses ini. Real Madrid CF berharap keadilan dapat ditegakkan secepatnya sehingga dia tidak bersalah dapat dibuktikan secepatnya.”
Ronaldo yang berusia 32 tahun – atlet dengan bayaran tertinggi di dunia menurut majalah Forbes – mengikuti jejak penyerang Barcelona dan bintang Argentina Lionel Messi, yang dinyatakan bersalah atas pelanggaran yang sama tahun lalu, meskipun jumlah uang yang terlibat dikatakan sebesar menjadi lebih kecil.
Jika dia juga diadili dan dinyatakan bersalah, dia menghadapi “denda setidaknya 28 juta” euro ($31,3 juta) dan berpotensi dipenjara selama tiga setengah tahun, menurut Serikat Pakar Gestha di Spanyol. Pendapatan Dalam Negeri.
Ronaldo dituduh melakukan “empat kejahatan terhadap kas negara antara tahun 2011-2014 … yang melibatkan penipuan pajak sebesar 14.768.897 euro”, kata kantor kejaksaan Madrid pada hari Selasa.
“Terdakwa mengambil keuntungan dari struktur perusahaan yang dibuat pada tahun 2010 untuk menyembunyikan pendapatan yang dihasilkan di Spanyol dari hak citranya dari otoritas pajak, yang merupakan pelanggaran ‘sukarela’ dan ‘sadar’ terhadap kewajiban fiskalnya di Spanyol,” bunyinya.
Jaksa menuduh pemain internasional Portugal itu melakukan penggelapan pajak melalui sebuah perusahaan cangkang yang berbasis di British Virgin Islands dan satu lagi di Irlandia, yang terkenal dengan tarif pajak perusahaan yang rendah.
Selain itu, mereka mengatakan bahwa ia hanya menyatakan pendapatan terkait Spanyol sebesar 11,5 juta euro dari tahun 2011 hingga 2014, padahal sebenarnya pendapatan yang ia peroleh selama periode tersebut mendekati 43 juta euro.
Dan terakhir, mereka menuduhnya “secara sukarela” menolak memasukkan pendapatan sebesar 28,4 juta euro terkait dengan penjualan hak citranya untuk periode 2015 hingga 2020 ke sebuah perusahaan Spanyol.