
Joseph Maria Bartomeu
FOTO: AFP
Kemenangan derby 5-0, assist seharga 105 juta euro ($126 juta) untuk membeli Ousmane Dembele pada debutnya dan keunggulan empat poin di La Liga atas Real Madrid pasti membawa kelegaan bagi dewan Barcelona yang terkepung.
Namun, perayaan penyelesaian Luis Suarez dari umpan silang Dembele di menit terakhir kekalahan hari Sabtu atas Espanyol mereda, ketika seruan agar presiden Josep Maria Bartomeu mengundurkan diri terdengar di sekitar Camp Nou.
Di mata para penggemar, Bartomeu dan rekan-rekannya tidak pantas mendapatkan pujian atas penampilan para pemainnya, karena mereka terlibat konflik terbuka dengan ruang ganti selama musim panas yang kacau yang dipicu oleh kepergian Neymar ke Paris Saint-Germain.
Kunjungan Juventus ke Liga Champions pada hari Selasa bisa menawarkan kesempatan untuk awal yang baru dan membalas dendam atas kekalahan perempat final musim lalu dari juara Italia.
Sebaliknya, perebutan kendali klub terjadi antara fans, pemain, dan presiden.
Bahkan setelah bencana yang terjadi pada hari Sabtu, para pendukung membentuk antrian besar untuk menandatangani petisi tidak percaya yang diajukan oleh mantan calon presiden, Agusti Benedito.
Menurut surat kabar Sport yang berbasis di Barcelona, Benedito kini memiliki lebih dari 3.000 dari 16.570 tanda tangan anggota klub yang ia perlukan untuk melakukan pemungutan suara mengenai masa depan Bartomeu.
Bentrokan dengan Juventus memberikan kesempatan cepat lainnya bagi Benedito untuk memberikan dukungan di hadapan banyak penonton yang diharapkan hadir di Camp Nou yang berkapasitas 99.000 penonton.
– Masa depan Messi –
Untuk semua masalah Barca di luar lapangan, di lapangan mereka masih bisa mengandalkan Lionel Messi untuk menyelesaikan sebagian besar masalah.
Hat-trick Pemain Terbaik Dunia sebanyak lima kali pada akhir pekan membuat jumlah golnya musim ini menjadi enam gol.
Namun, penanganan Bartomeu terhadap masa depan Messi menjadi tantangan lain yang harus dikalahkan oleh dewan klub.
Pada tanggal 5 Juli, Barca mengumumkan kesepakatan dengan Messi, yang kontraknya saat ini berakhir pada akhir musim, untuk memperpanjang kontraknya hingga 2021.
Namun dia belum menandatangani kontrak meski Bartomeu menegaskan bahwa penantian tanda tangan Messi hanyalah masalah waktu saja.
Klub mengklaim kasus kapten Andres Iniesta, yang kontraknya juga akan berakhir tahun depan, juga sama.
Bartomeu mengatakan kepada harian Catalan Mundo Deportivo pekan lalu bahwa ada kesepakatan prinsip bagi pemain berusia 33 tahun itu untuk memperbarui kontraknya, namun Iniesta yang biasanya bersuara lembut dengan tegas membantah klaim tersebut kurang dari 24 jam kemudian.
Keputusan dewan yang berulang kali menyerang Neymar dan bahkan menuntut pelanggaran kontrak juga menjadi bumerang.
Tinta pada pernyataan klub yang menguraikan alasan mereka mendekati pemain Brasil itu belum kering ketika sejumlah pemain top Barca, termasuk Messi dan Suarez, memposting foto online mereka yang sedang memeluk mantan rekan setimnya.
“Presiden ini adalah sebuah lelucon,” jawab Neymar di Instagram pekan lalu.
Konflik terbuka antara pemain dan dewan terlihat paling jelas ketika Gerard Pique mengungkapkan bahwa para pemain mengetahui niat Neymar untuk pergi sejak pernikahan Messi pada 30 Juni.
Anggota dewan senior mengklaim mereka hanya diberitahu beberapa hari sebelum kepergian Neymar pada 2 Agustus.
Kepindahan Neymar yang memecahkan rekor dunia sebesar €222 juta telah memicu perburuan liar di Barca dalam beberapa minggu terakhir jendela transfer.
Lusinan target telah datang dan pergi, hanya Dembele dan pemain internasional Brasil Paulinho yang datang dengan biaya yang terlalu tinggi.
Kekalahan 5-1 di Piala Super Spanyol oleh Real Madrid menambah tekanan pada Bartomeu.
Namun kemenangan liga atas Real Betis, Alaves dan Espanyol hanya menunjukkan betapa Barca sangat membutuhkan Messi.
Bartomeu semakin membutuhkannya untuk menandatangani kontrak barunya guna memuaskan dahaga akan pengunduran dirinya.