
Saya awali dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
“Jangan berpuasa sampai kamu melihat hilal, dan jangan berbuka sampai kamu melihatnya, dan jika tertutup, maka genaplah bulan tersebut.” Bukhari dan Muslim
Hari-hari berlalu dengan cepat dengan banyak kehidupan yang menemani mereka, seperti kemarin, Ramadhan 1438AH dimulai dan hari ini umat Islam sudah mengucapkan selamat tinggal yang ditentukan oleh istilah perpisahan emosional dan spiritual yang biasa.
Namun, keindahan dari semua itu adalah bahwa yang terbaik dari bulan ini disimpan untuk yang terakhir dan sama seperti umat Islam yang antusias dan gembira menyambut bulan tersebut, mereka juga sama-sama antusias dan bersemangat untuk memanfaatkan yang terbaik di hari-hari terakhir dan jika tercapai. , harta karun Bulan yang tersembunyi akan terbuka.
Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa hampir 99% umat Islam memiliki resolusi baik secara pasif maupun aktif untuk meningkatkan spiritualitas mereka dan menghentikan kesempatan Ramadhan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Namun, selalu ada faktor-faktor negatif yang menghambat ambisi seorang pria untuk mencapai ketinggian spiritual dan faktor-faktor ini mungkin telah menggagalkan keputusan-keputusan tertentu yang diambil pada awal masa puasa. Namun dampak dari faktor-faktor negatif tersebut masih dapat diimbangi dengan memanfaatkan sepenuhnya putaran terakhir bulan ini. Lambang kesalehan adalah Nabi Muhammad (saw) dan beliau adalah panutan bagi seluruh umat manusia dan khususnya bagi umat beriman.
Dalam riwayat shahih Bukhari dan Muslim, ibu orang beriman, Aisyah radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa ketika sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan tiba, Nabi (saw) akan tetap terjaga di malam hari dan membangunkan keluarganya, dan akan menjauhkan diri dari hubungan suami istri. dan dalam riwayat Ahmad dan Muslim itu dia berusaha keras dalam beribadah selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan yang belum pernah dia lakukan pada waktu-waktu lainnya.
Wajah media didominasi oleh banyak pengingat akan keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadhan dan hal ini sejalan dengan fakta bahwa sepuluh hari terakhir dipenuhi dengan keutamaan dan keutamaan. Para ulama mengatakan bahwa amal shaleh lebih baik dilakukan pada saat-saat kebajikan dan tidak diragukan lagi bahwa putaran terakhir Ramadhan ini adalah yang terbaik karena alasan sederhana bahwa ‘Malam Kemuliaan’ ada di antara mereka. Apa pun yang diinginkan manusia di dunia ini tercapai bila ia mencurahkan waktu dan sumber dayanya untuk beribadah kepada Allah dan mencari keridhaan-Nya. Oleh karena itu, umat Islam harus rela mengorbankan segala yang dimilikinya untuk memaksimalkan manfaat dari syarat perpisahan tersebut.
Hal yang paling menakutkan adalah tidak ada jaminan bagi siapa pun untuk menyaksikan Ramadhan berikutnya, bahkan akhir dari Ramadhan kali ini. Oleh karena itu, orang bijak memanfaatkan masa kini tanpa menunggu masa depan mencapai puncak spiritual. Dikatakan bahwa para pendahulu yang saleh menggantungkan hidup mereka pada bulan Ramadhan, enam bulan setelah Ramadhan mereka tetap waspada dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar mereka diberkahi pada bulan tersebut dan enam bulan setelah mereka berseru kepada Allah agar berbagai ibadah yang mereka lakukan selama bulan itu selesai. menerima. Umat Muslim harus menyadari bahwa segala hal bisa menunggu kecuali sepuluh hari terakhir. Maka berhentilah pada hal-hal lain untuk dipusatkan pada hari-hari ini, agar tidak berlalu dan penyesalan seseorang menjadi tidak dapat diubah. Memaafkan orang lain, lebih dermawan, sempurnakan tali silaturahmi dengan Allah SWT dengan menguatkan tali Ikhlas (keikhlasan). Banyak tulisan dan nasehat yang penuh dengan ayat dan hadits yang relevan (sabda Nabi SAW) terkait sepuluh hari terakhir ini, bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada kita dalam kaitannya dengan ayat dan hadits tersebut.
Saat-saat perpisahan memang menyakitkan dan selalu emosional. Semoga perpisahan ini bukan yang terakhir. Kami berdoa semoga silaturahmi kami terus berlanjut hingga kami mendapatkan tempat di Jannah. Seorang mukmin lebih banyak beramal dan sedikit berbicara, maka singkatnya penghormatan ini. Bertindaklah dan tinggalkan pembicaraan sampai nanti. Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang selamat dari neraka dan semoga amal shaleh kita diterima.
Bapak Abdul (Penabdul), seorang arsitek, mengajar di Universitas Baze, Abuja. Beliau juga merupakan ketua/kepala eksekutif Sustainable Project Works (SPW) Ltd. Dia dapat dihubungi di Twitter: @Penabdull dan Instagram: @Penabdull