
Polisi di Anambra telah menangkap seorang tersangka desertir tentara berusia 26 tahun, Ebeje Nnamdi, yang diyakini sebagai pelatih anggota Masyarakat Adat Biafra, IPOB.
Nnamdi ditangkap pada hari Rabu bersama tiga orang lainnya atas dugaan keterlibatan mereka dalam perampokan bersenjata di daerah Iyi Oji di Anambra.
Komisaris Polisi di negara bagian itu, Garba Umar, menghadirkan para tersangka kepada wartawan pada hari Kamis di markas komando polisi di Amawbia, dekat Awka.
Polisi juga menangkap 22 tersangka anggota aliran sesat yang kabarnya mengadakan upacara inisiasi di hutan.
Mr Umar mengatakan polisi menemukan 336 butir 7.22x39mm, amunisi hidup AK-47 dari tersangka anggota IPOB dan pelatih mereka.
“Polisi juga menemukan tiga senapan AK-47 kosong dengan magasin, satu pistol laras ganda buatan lokal dengan dua selongsong peluru, IPOB, carry, bendera IPOB, peredam, jimat kriminal dan kartu ATM.
“Para desertir TNI itu resminya dari Batalyon Mekanis 20 Taraba tahun 2014 sebelum menghilang,” kata Umar.
Komisaris mengatakan Nnamdi menjadi anggota geng beranggotakan enam orang yang bertanggung jawab atas serangan dan pembunuhan polisi di titik-titik darurat, perampokan di pom bensin termasuk pom bensin Bukachi, Eziowelle, keduanya di Onitsha pada 31 Agustus 2017.
Orang lain yang ditangkap bersama Nnamdi adalah Onyebuchi Peter Ali yang berusia 26 tahun dan Ugwuokpe Nnaemeka, katanya.
Mr Umar mengatakan kasus mereka sedang diselidiki dan mereka akan dituntut ke pengadilan setelah penyelidikan.
Dia juga mengatakan bahwa dua anggota geng penculik beranggotakan empat orang ditangkap, sementara satu tewas dalam baku tembak dengan anggota regu antiperampokan negara bagian, SARS, sementara korban diselamatkan.
Dia mengatakan para tersangka penculik dilaporkan menculik seorang John Ifediorah dari desa Umuganagu ke kuil Iyi Oji, di mana dia dilaporkan disiksa sebelum polisi menerkam mereka.
Mereka yang ditangkap dalam penggerebekan itu, katanya, adalah Chukwudi Nwabundo dan Obiora Madubueze, sedangkan Chinaza Udeezue tewas dalam baku tembak di semak Aguleri.
Komisaris lebih lanjut mengatakan 22 pemuja itu ditangkap di pusat inisiasi mereka di Nnewi ketika tim polisi dari Special Anti-Cultism, SPAC, menutup tempat itu.
Para tersangka, katanya, adalah anggota persaudaraan Junior Viking, JVC, Ayees, Aro, 2-2, Bagger, Baby Ayees dan kapak hitam dan berusia antara 16 dan 25 tahun.
Beberapa barang yang ditemukan bersama mereka termasuk satu pistol revolver buatan lokal dengan satu peluru tajam; satu senapan pistol buatan lokal dengan tiga selongsong peluru tajam; belati; tiga kapak pendek; tiga parang; satu serban hitam milik Aro; muffler dan baret hitam.
“Polres Anambra terus menjalankan amanahnya untuk melindungi nyawa dan harta benda rakyat negara.
“Komando telah mencapai hasil dalam memerangi kejahatan karena kerja sama orang-orang yang bermaksud baik di negara bagian. Kami meminta agar sinergi tersebut dapat dipertahankan.
“Saya ingin tegaskan kembali kesiapan komando untuk terus bekerjasama dengan aparat keamanan lainnya dan warga negara yang taat hukum untuk memberantas segala bentuk kejahatan dan kejahatan.
“Saya ingin menghimbau kepada para orang tua agar menjaga anak/bangsalnya untuk mengurangi kegiatan kultus di masyarakat,” kata Pak Umar.
Komisaris tersebut menasihati rakyat negara bagian untuk selalu melaporkan setiap gerakan yang mencurigakan kepada polisi atau badan keamanan lainnya untuk intervensi segera, menurut laporan berita PM.