
Para pejabat digiring mengelilingi ruang pameran
Peringatan Hari Seni Sedunia tahun 2017 merupakan kesempatan bagi pengurus dan staf Galeri Seni Nasional (NGA) untuk mengutarakan pandangannya terhadap situasi sosial politik yang terjadi di tanah air. Bertajuk ‘Breaking Forth From Within’, lebih dari 40 karya seni dipamerkan dalam pameran seni rupa selama dua hari yang diselenggarakan oleh staf Jasa Kuratorial NGA.
Para seniman yang berjumlah sekitar 11 orang ini dipimpin oleh Direktur Departemen Pelayanan Kuratorial Adamu T. Ibrahim yang memiliki tiga karya seni. Dengan berbagai karya seninya, para peserta pameran menyuarakan isu-isu nasional melalui penggunaan kuas dan guratan.
Dibuka di Pusat Seni Piramida Pemikiran, Abuja, pandangan dan aspirasi para peserta pameran dituangkan secara apik dalam berbagai judul yang dipamerkan, beberapa di antaranya adalah ‘Perubahan’ oleh Godwin Okoi, ‘Fibroid’ oleh Adamu Ibrahim, ‘Konferensi Wanita’ oleh Zakaria Adamu dan ‘Onye Okpa’ oleh Uche Mbele. Lainnya adalah ‘Night and Day’ oleh Kizito Ekeng, ‘Island in the Stream’ oleh Chinyere chidume, ‘War Horse’ oleh Tom Sunday dan ‘Without End’ oleh Susuti Benson.
Ada juga ‘Sisi Oge’ oleh Joy Iorvihi, ‘Masked Faces’ oleh Simput Semshok serta ‘Pride oleh Precious Jeje’. Sementara beberapa karya seperti ‘Onye Okpa’, ‘Female Conference’, ‘Power Horse’, ‘Sisi Oge’ dan ‘Pride’ cukup jelas, beberapa lainnya hampir abstrak dan dapat ditafsirkan berbeda.
Setiap karya seni yang ditampilkan memiliki keunikan dan menggambarkan unsur keindahan dan penguasaan berbagai media yang dikerahkan, antara lain fotografi, akrilik di atas kanvas, grafis komputer, cat minyak di atas kanvas, serta akrilik di atas kain.
Direktur Pelayanan Kuratorial Adamu Ibrahim menjelaskan alasan diadakannya pameran. Menurutnya, ini bukan hanya sekedar kesempatan menampilkan karya seni, tapi juga cara menonjolkan ambisi kreatif para seniman.
“Karena kreativitas dan inovasi tidak datang dalam satu bentuk atau medium,” katanya, “karya-karya yang dipamerkan berasal dari beragam media.” Mengingat seluruh peserta pameran berasal dari Departemen Pelayanan Kuratorial, Adamu mengatakan hal itu disengaja dan bertujuan untuk mengambil langkah mundur untuk melihat dengan jelas apa yang ada di depan. Adamu menambahkan, kerja sama antara NGA dan Thought Pyramid Arts Center dalam pameran tersebut merupakan bagian dari upaya melibatkan pihak swasta untuk memajukan sektor ini.
Saat pameran dibuka, Direktur Jenderal NGA, Mr. Abdullahi Muku menggambarkan seni sebagai alat penting untuk mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, seni, dan etika yang dianut oleh semua orang. Beliau menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan beberapa program dan kegiatan yang dirancang untuk menghubungkan para seniman dengan keterampilan dan pasar yang diperlukan untuk karya seni. Hal ini termasuk menghubungkan pola pikir kreatif yang layak secara ekonomi, berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan teknik baru, mendukung industri seni visual, serta menarik dan mempertahankan kemitraan kreatif.
Hari Seni Sedunia tahunan ini bertepatan dengan hari ulang tahun Leonardo da Vinci, seniman besar zaman Renaisans, yang menunjukkan bahwa kehebatan dapat dicapai melalui perpaduan antara seni, sains, dan teknologi.
“Dengan demikian, hari tersebut tidak hanya menandakan pentingnya seni dan pemikiran artistik, tetapi juga filsafat, matematika, arsitektur, teknik, dan lingkaran penemuan,” kata Muku. “Bukan suatu kebetulan bahwa hari ini jatuh hanya dua minggu setelah Hari Teater Sedunia. Menurut pendapat saya, ini merupakan indikasi bahwa dunia harus memanfaatkan waktu istirahat kreatif untuk mencari solusi terhadap beberapa tantangan yang disebabkan oleh diri mereka sendiri.”