
Presiden Senat, Abubakar Bukola Saraki, berjanji untuk meninggalkan badan legislatif yang efektif dan efisien yang secara langsung mempengaruhi kehidupan seluruh rakyat Nigeria.
Saraki menyampaikan janji ini menjelang dimulainya kembali Senat dari reses tahunannya.
Dalam pernyataan yang ditandatangani Penasihat Khusus Bidang Media dan Publisitas, Yusuph Olaniyonu, Saraki menegaskan, memperkuat senat telah menjadi fokusnya sejak menjadi Presiden Senat.
Ia menekankan bahwa peran badan legislatif di negara demokrasi muda seperti Nigeria sering disalahartikan, oleh karena itu Majelis Nasional perlu berupaya memberikan dampak positif terhadap kehidupan seluruh rakyat Nigeria melalui kewenangan legislasi, pengawasan, dan advokasi.
“Presiden Senat hanyalah yang pertama di antara yang sederajat. Namun, yang selalu memotivasi saya adalah dorongan untuk meninggalkan institusi ini dengan lebih baik daripada sebelumnya.
“Saya selalu ingin meninggalkan suatu tempat yang lebih kuat dari yang saya temui, dan lebih mampu memenuhi peran dan fungsi konstitusionalnya dibandingkan sebelum saya tiba.
“Perbedaan antara demokrasi dan kediktatoran adalah parlemen. Itu sebabnya saya mengatakan kepada masyarakat bahwa ini bukan tentang siapa Presiden Senat, Presiden atau Ketua Mahkamah Agung Nigeria, kita harus selalu berupaya memperkuat semua institusi kita.
“Misalnya empat tahun lagi saya akan pergi. Orang lain akan ada di sana, tapi institusi akan selalu ada.
“Jika Anda memiliki parlemen yang lemah dan tidak mampu secara efektif membela kebutuhan rakyat, maka Anda akan memiliki demokrasi yang lemah,” katanya.
Saraki mengatakan bahwa karena kepentingan egoisnya yang sempit, beberapa orang tidak melihat perlunya melindungi lembaga-lembaga seperti Senat.
Ia mengatakan, ketika Nigeria memutuskan untuk memilih sistem pemerintahan presidensial, hal itu didasarkan pada kenyataan bahwa harus ada checks and balances. Ia menambahkan, ketika pengamanan seperti itu diterapkan, maka demokrasi negara akan diperkuat.
Saraki juga menekankan bahwa Senat ke-8 akan tetap berkomitmen pada pemerintahan yang berpusat pada rakyat.
“Ke depannya, kami akan terus mengarahkan undang-undang dan intervensi yang akan membawa manfaat langsung bagi seluruh rakyat Nigeria.
“Kami memulai ini dengan rekening prioritas ekonomi kami, dan kami dapat melihat dampaknya dengan meningkatnya jumlah bank yang kini memberikan pinjaman kepada lebih banyak UMKM. Namun, kami tidak akan berhenti sampai di sini.
“Dengan sedikit perbaikan dalam perekonomian kita, kita semua, baik eksekutif maupun legislatif, harus bekerja keras untuk memastikan bahwa perbaikan ini berdampak langsung pada kantong masyarakat Nigeria dan meningkatnya biaya hidup di seluruh negeri. Masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan,” ujarnya.