
Nilai perdagangan ekspor Nigeria kini melebihi nilai impornya karena ekspor pertanian meningkat sebesar 82 persen pada kuartal pertama tahun 2017, menurut data terbaru dari Biro Statistik Nasional.
Data menunjukkan bahwa pendapatan ekspor dari komoditas pertanian mencapai N30 miliar, terutama didorong oleh biji wijen, yang nilai ekspornya lebih dari N5 miliar.
Pencapaian terbaru ini dicapai melalui upaya agresif pemerintahan saat ini untuk meningkatkan sistem pertanian dan swasembada pangan.
Volume perdagangan Nigeria mencapai N5,29 triliun karena impor menurun menjadi N2,286 triliun dan ekspor meningkat menjadi N3,0059 triliun.
“Total ekspor untuk periode yang ditinjau mencapai N3,005.9 miliar sementara total impor mencapai N2,286.5 miliar. Nilai total perdagangan barang dagangan Nigeria pada akhir Q1, 2017 adalah N5,292.4 miliar,” data NBS menunjukkan.
“Ini mewakili sedikit peningkatan sebesar 0,1% dibandingkan dengan nilai N5,286.6 miliar yang tercatat pada kuartal sebelumnya. Peningkatan kecil dalam ekspor, ditambah dengan sedikit penurunan impor, menjadikan neraca perdagangan negara tersebut menjadi N719,4 miliar selama periode tersebut, dari N671,3 miliar. Ini merupakan neraca perdagangan positif kedua berturut-turut setelah 4 kuartal neraca perdagangan negatif,” jelasnya.
Minyak mentah menyumbang porsi terbesar dari total perdagangan sebesar 44,91 persen, diikuti oleh produk minyak lainnya sebesar 23,37%, produk manufaktur sebesar 21,93%, bahan mentah sebesar 5,12%, dan produk pertanian sebesar 4,35%.
NBS juga menyebutkan bahwa mitra dagang ekspor utama ke Nigeria pada kuartal tersebut adalah India, Amerika Serikat, Spanyol, Belanda dan Perancis.
Biro tersebut mengatakan India adalah mitra ekspor terbesar ke Nigeria, menyumbang 22,24 persen ekspor, diikuti oleh Amerika Serikat dengan 13,86 persen dan Spanyol menyumbang 10,81 persen.
Mitra lainnya adalah Belanda, yang menyumbang 8,32 persen dan Perancis menyumbang 6,5 persen, kata data tersebut.
Produk lain yang diekspor oleh Nigeria termasuk “makanan siap saji; minuman beralkohol dan cuka; tembakau” senilai N46,5 miliar atau 1,5 persen, dan kendaraan, pesawat terbang dan bagiannya; kapal senilai N 25,1 miliar atau 0,8 persen.
Di sisi lain, biro tersebut menyatakan bahwa Tiongkok merupakan mitra dagang impor utama negara tersebut dengan persentase 16,79 persen; Belgia 14,88 persen; Belanda 10,80 persen; Amerika Serikat 8,07 persen; dan India 4,53 persen.
Dikatakan produk pertanian utama yang diperdagangkan ke negara-negara tersebut adalah biji wijen, kedelai, udang dan udang beku, kacang mete dalam cangkang dan minyak inti sawit mentah.