
Petugas polisi mengamankan area di sekitar stasiun kereta komuter di Unterfoehring dekat Munich, Jerman selatan, tempat terjadinya tembakan pada 13 Juni 2017. Menurut polisi, beberapa orang terluka akibat tembakan tersebut dan seorang petugas polisi wanita terluka parah. / FOTO AFP / Christof STACHE
Beberapa orang terluka ketika tembakan dilepaskan di sebuah stasiun komuter dekat kota Munich di Jerman selatan pada hari Selasa dan satu orang ditahan, kata polisi.
“Beberapa orang terluka akibat tembakan. Seorang petugas polisi wanita terluka parah” di stasiun S-Bahn di Unterfoehring, pinggiran timur laut kota Bavaria, tulis polisi di Twitter, dan tempat kejadian sekarang “diamankan”.
Juru bicara kepolisian Munich, Marcus da Gloria Martins, kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada indikasi motif “politik atau agama” di balik insiden tersebut.
Pelakunya laki-laki satu-satunya, dilatarbelakangi alasan pribadi, ujarnya.
Martins mengatakan pria tak dikenal itu mencoba mendorong setidaknya satu petugas polisi di depan kereta yang melaju, yang menyebabkan perkelahian di mana dia mengambil pistol petugas wanita tersebut dan melepaskan tembakan.
“Petugas polisi itu tertembak di kepala dan terluka parah,” kata Martins.
Dua orang lainnya di stasiun tersebut terluka parah, namun nyawa mereka diyakini tidak dalam bahaya. Mereka dirawat di rumah sakit setempat.
“Penyerang telah ditangkap. Dia juga terluka. Tidak ada indikasi pelanggar lebih lanjut,” menurut tweet polisi lainnya.
“Area di sekitar stasiun kereta pinggiran kota Unterfoering telah ditutup.”
Juli lalu, seorang remaja berusia 18 tahun, David Ali Sonboly, menembak dan membunuh sembilan orang di sebuah pusat perbelanjaan di Munich sebelum menembak dirinya sendiri, setelah setahun mengamuk.
Polisi mengatakan remaja Jerman-Iran itu “terobsesi” dengan pembunuh massal seperti Anders Behring Breivik, seorang fanatik sayap kanan Norwegia, dan tidak memiliki hubungan dengan kelompok ISIS.
Dan pada bulan Maret, seorang penyerang kapak melukai sembilan orang dalam aksi berdarah di sebuah stasiun kereta api di kota barat Düsseldorf.
Warga negara Kosovar berusia 36 tahun itu didiagnosis sebagai penderita skizofrenia paranoid dengan riwayat kecemasan tinggi dan tindakan menyakiti diri sendiri, kata polisi, mengesampingkan motif teroris.
Mereka malah berpendapat bahwa dia mungkin melakukan serangan di stasiun tersebut untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Tersangka ditangkap setelah melompat dari jembatan.
Pihak berwenang Jerman telah berada dalam kewaspadaan tinggi sejak serangkaian serangan yang diklaim dilakukan oleh ISIS.
Peristiwa paling mematikan terjadi pada bulan Desember lalu ketika seorang pencari suaka asal Tunisia yang ditolak mengendarai truk ke pasar Natal Berlin yang ramai dalam sebuah serangan yang menewaskan 12 orang dan melukai puluhan lainnya.