
Kecelakaan itu terjadi tak lama ketika sebuah kereta api yang dioperasikan oleh perusahaan kereta api Matterhorn-Gotthard, yang terdiri dari satu lokomotif dan lima gerbong, mencoba melakukan manuver di stasiun di Andermatt, dekat perbatasan Italia. FOTO: CNN.com
Tiga puluh tiga orang, sebagian besar anak-anak sekolah, terluka pada Senin ketika mesin kereta api yang membawa gerbong penuh penumpang bertabrakan di sebuah stasiun di Pegunungan Alpen Swiss, kata laporan polisi dan media.
“Tidak ada seorang pun yang berada dalam kondisi kritis,” kata juru bicara kepolisian regional di wilayah Uri, Swiss.
Sekitar 100 orang berada di dalam pesawat ketika kecelakaan itu terjadi sesaat sebelum tengah hari, termasuk tiga kelas sekolah yang berjumlah 65 siswa sekolah dasar dan menengah, harian Swiss Blick melaporkan.
Delapan belas orang yang terluka adalah anak-anak, katanya.
Kantor berita ATS menyebutkan, dari 15 orang lainnya yang terluka, 13 orang warga Swiss dan dua warga Belanda.
Kecelakaan itu terjadi tak lama ketika sebuah kereta api yang dioperasikan oleh perusahaan kereta api Matterhorn-Gotthard, yang terdiri dari satu lokomotif dan lima gerbong, mencoba melakukan manuver di stasiun di Andermatt, dekat perbatasan Italia.
Lokomotif seharusnya berpindah ke jalur paralel untuk berpindah dari belakang kereta ke depan, memungkinkan kereta kembali ke resor Alpen Disentis.
Namun Jan Barwalde, juru bicara perusahaan kereta api, mengatakan kepada AFP ada yang tidak beres dan lokomotif tersebut menabrak gerbong.
“Entah kenapa, lokomotif malah melaju mengikuti konvoi yang baru saja terlepas, bukannya bergerak pada jalur paralel,” ujarnya.
Ia mengatakan lokomotif tersebut melaju dengan kecepatan 15 hingga 20 kilometer per jam (9-12 mil per jam) dan tampaknya hanya terjadi sedikit kerusakan material.
Namun tabrakan tersebut tetap saja menimbulkan dampak dramatis bagi anak-anak sekolah, yang sebagian besar sedang dalam perjalanan menuju kamp.
“Kami baru saja naik kereta ketika terjadi guncangan,” kata Chantal Michel, guru sekolah menengah berusia 32 tahun, kepada Blick.
Ia mengatakan, beberapa pelajar yang sedang berada di tangga sambil mengangkat tas ke dalam kereta saat kecelakaan terjadi terjatuh.
Dua puluh lima korban luka dibawa ke rumah sakit, namun sebagian besar segera dipulangkan.
Guru lainnya, Andre Kobelt, mengatakan kepada Blick bahwa seorang anak dirawat semalaman di rumah sakit karena diduga mengalami gegar otak.
Tiga helikopter penyelamat dan sekitar selusin ambulans dikerahkan ke lokasi kejadian, media Swiss melaporkan.
Polisi regional dan Badan Investigasi Keselamatan Transportasi Swiss membuka penyelidikan atas kecelakaan tersebut.