
Serangan terkoordinasi oleh Boko Haram yang menewaskan sedikitnya 17 orang dan melukai 34 orang pada Rabu malam adalah tindakan yang keji, melanggar hukum dan menunjukkan pengabaian yang tercela terhadap kehidupan manusia, kata Amnesty International hari ini setelah berbicara dengan para saksi mata di Maiduguri.
“Boko Haram harus mengakhiri kampanye pembunuhan brutal dan melanggar hukum terhadap warga sipil. Serangan-serangan yang menyedihkan ini terjadi pada saat umat Islam berbuka puasa selama bulan suci Ramadhan dan menunjukkan pengabaian terhadap kehidupan manusia,” kata Osai Ojigho, Direktur Amnesty International Nigeria.
“Pihak berwenang Nigeria harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil dan membawa pelaku sebenarnya dari semua serangan tersebut ke pengadilan, daripada menyapu bersih ratusan tersangka dan menahan mereka tanpa batas waktu dalam kondisi yang mengerikan dan mengancam jiwa.”
Serangan dimulai sekitar pukul 18.30 ketika pejuang Boko Haram melepaskan tembakan secara acak di komunitas Jiddari Polo di Maiduguri, salah satu kota terbesar di wilayah utara. Kemudian, sekitar pukul 21.00, empat pelaku bom bunuh diri meledakkan alat peledak di dekat Institut Penelitian Cekungan Danau Chad di kawasan kota Goni Kachallari.
Seorang saksi mata mengatakan kepada Amnesty International bagaimana dia mendengar empat ledakan, satu ledakan sangat dekat. Dua anaknya, si kembar berusia 13 tahun, terluka akibat pecahan peluru.
“Ada yang luka ringan, ada pula yang serius, seperti hidung terbelah. Saya segera mencari potongan kain untuk mengikat hidung agar tidak robek dan juga menghentikan pendarahan.”
Pria tersebut mengatakan bahwa dia dan tetangganya memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang terluka akibat ledakan dan menemani mereka ke rumah sakit.
“Secara total, kami membawa 17 orang yang terluka ke rumah sakit, kebanyakan remaja. Dua sudah mati.”
Meskipun Boko Haram belum mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan terbaru ini, Amnesty International yakin, berdasarkan analisis pola serangan serta informasi yang dikumpulkan dari para saksi dan aktivis hak asasi manusia, bahwa serangan-serangan tersebut sesuai dengan pola metode dan target kelompok yang sesuai.
Latar belakang
Dalam tiga bulan terakhir, setidaknya terjadi 10 serangan Boko Haram di negara bagian Borno yang mengakibatkan 57 orang tewas.
Amnesty International telah mendokumentasikan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Boko Haram sejak tahun 2009.
Pada bulan April 2015, Amnesty International merilis laporan berjudul ‘Tugas kami adalah menembak, membantai dan membunuh’: pemerintahan teror Boko haram di timur laut Nigeria. Laporan tersebut mendokumentasikan tindakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Boko Haram.